Lalu, bagaimana kabar Hadi setelah 20 hari dibui? Ternyata, tak terlalu tampak perubahan fisik pada pria asal Gresik tersebut. Pria murah senyum itu mengatakan banyak belajar di tahanan. Berikut wawancara Jawa Pos dengan alumni ITS tersebut pada Selasa (22/6).
Bagaimana keadaan Anda?
Baik. Istri saya selalu setia membesuk. Teman-teman karyawan dan dosen juga selalu menjenguk pada jam besuk. Itu yang menguatkan saya.
Pasti ada perbedaan saat masih di luar dan sekarang di dalam tahanan. Apa saja?
Yang jelas, Anda lihat sendiri, berat badan tidak menurun (ucapnya, lantas tertawa). Teman-teman yang membesuk selalu memberi saya makanan tambahan.
Selain itu?
Ya terang saja. Di luar saya lebih bebas. Tidur di tempat empuk. Di sini di lantai. Di luar, makan tiga kali sehari. Di sini cuma dua kali sehari. Tapi, saya ambil hikmahnya.
Maksudnya?
Secara horizontal, saya banyak berinteraksi dengan kawan-kawan dari berbagai tingkat sosial di sini. Secara vertikal, saya lebih memiliki waktu berkontemplasi dan berpasrah diri kepada Allah SWT.
Apa penjara membuat berpikir bahwa Anda memang salah?
Tidak. Saya tetap merasa tidak salah. Saya yakin, apa yang saya lakukan selama ini (menggunakan uang kampus untuk operasional kampus tanpa persetujuan yayasan, Red) tidak keliru. Saya pikir, keadaan saya sekarang tidak akan terjadi bila masing-masing pihak memakai hati nurani. Berkomunikasi dari hati ke hati.
Tampaknya, tadi Anda menyerahkan setumpuk kertas untuk istri. Boleh tahu apa itu?
(Tertawa sebentar) itu tadi surat. Kami memang sekarang surat-suratan seperti zaman pacaran dulu. Maklum, waktu besuk cuma sebentar. Maka, kami balas-balasan surat saja. (rio/c6/ttg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar