GET Money here

CEK PAGERANK ANDA DI SINI

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Rabu, 25 Agustus 2010

Per 1 Juli Polwiltabes Jadi Polrestabes


Restrukturisasi agar Polisi Lebih Dekat dengan Masyarakat

SURABAYA - Agenda restrukturisasi di Polwiltabes Surabaya tidak bisa ditawar lagi. Per 1 Juli mendatang, polwiltabes sudah harus dilikuidasi. Pun demikian tiga polres di wilayah Surabaya. Yakni, Polres Surabaya Selatan, Surabaya Utara, dan Surabaya Timur. Di Surabaya nanti berdiri polrestabes.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Kadivhumas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Royal Plaza kemarin. "Polwiltabes harus dilikuidasi agar polisi semakin dekat dengan masyarakat," tegasnya.

Dengan likuidasi itu, lebih banyak anggota yang ditempatkan di sektor-sektor, bahkan subsektor. Tapi di Surabaya, anggota lebih dikonsentrasikan di sektor atau polsek.

Dengan begitu, aparat bisa semakin dekat dalam melayani masyarakat. Setiap tindakan yang mengganggu ketertiban masyarakat juga bisa segera ditangani. "Selain itu, tentu ada alasan lain," papar Edward.

Alasan lain, satuan kepolisian harus sesuai dengan tatanan pemerintahan. Nah, polwiltabes sudah tidak relevan lagi jika disesuaikan dengan hal tersebut. Sebab, saat ini sudah tidak ada tatanan pemerintahan karesidenan.

Setiap daerah kini menjalankan pemerintahan sendiri dengan dipimpin bupati atau wali kota. "Mengacu itu, polwiltabes harus dilikuidasi. Untuk kota besar seperti Surabaya, satuan kepolisian tertinggi adalah polrestabes," terang dia.

Sesuai dengan deadline dari Mabes Polri, likuidasi itu harus selesai pada 1 Juli nanti. Per tanggal tersebut, polwiltabes sudah harus diubah menjadi polrestabes. Tiga polres yang berdiri sebelumnya harus dihapus dan dilebur ke polrestabes.

Dia memaparkan, perubahan tersebut juga bertujuan memudahkan perhatian polisi terhadap lalu lintas. Menurut pria dengan dua bintang di pundak itu, Mabes Polri nanti membuat tiga korps. Korps pertama tentu saja Brimob, yang sudah ada selama ini.

Dua lainnya adalah korps antiteror dan lalu lintas. "Kekhawatiran terbesar saat ini kan tentang terorisme dan narkotika. Untuk narkotika, kita kan sudah punya BNN. Kondisi lalu lintas juga memerlukan perhatian ekstra," ujar dia.

Karena itu, dua korps baru tersebut bakal didirikan. Bukan saja di pusat, tapi juga di tingkat daerah. "Surabaya tentu juga akan menjadi perhatian untuk itu." ucap dia. (fim/c11/aww)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar