SUKOLILO - Konflik antara rektorat dan Yayasan Pendidikan Teknik Surabaya (YPTS) yang terjadi di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) mendapat respons dari berbagai pihak. Salah satunya, Komisi D DPRD Kota Surabaya. Komisi yang diketuai Baktiono tersebut berencana memanggil dua belah pihak hari ini.
Undangan hearing itu sudah dikirimkan kepada dua pihak tersebut. Bisa dipastikan dua kubu yang berseteru itu mengetahui rencana dengar pendapat tersebut. Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Eddie Budi Prabowo menyatakan, sebelum mengundang dua kubu itu, senat ITATS mengirimkan surat kepada komisi D. Surat tersebut berisi permintaan kampus kepada komisi D untuk melakukan audiensi.
Berdasar surat yang dikirim pada 8 Juni 2010 tersebut, dengan audiensi itu diharapkan ada solusi yang bisa menyelesaikan persoalan itu sehingga tidak merugikan mahasiswa dan masyarakat luas. Surat yang ditandatangani senat ITATS Ir Kurniadi tersebut juga disertai lampiran kronologi konflik ITATS. "Kami mengundang karena ada permintaan dari senat," katanya.
Undangan hearing itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan atau memihak salah satu kubu. "Kalau tidak ada permintaan, mana mungkin kami mencampuri urusan tersebut," tegas Eddi kemarin.
Karena itu, dewan tak hanya mengundang senat dan rektorat. Yayasan juga diundang. Dewan ingin mengetahui kronologi konflik tersebut secara detail dari dua pihak yang berseteru itu. "Kami akan coba mencarikan solusi," kata politikus Partai Golkar tersebut. "Konflik itu sangat panjang sehingga harus dicarikan solusi terbaik yang menguntungkan semuanya," imbuhnya.
Anggota komisi D Masduki Thoha menyatakan, dewan ingin menghindarkan mahasiswa sebagai korban dari konflik itu. Jika dibiarkan, konflik tersebut akan berdampak buruk bagi pendidikan di kampus itu. "Mahasiswa adalah aset berharga. Orang tua berharap, anak-anak mereka dibekali ilmu sebanyak-banyaknya saat kuliah," jelasnya. Dia berharap, hearing tersebut bisa memunculkan solusi untuk menyelesaikan konflik itu.
Pjs Rektor ITATS Ir Kurniadi MT menyatakan akan datang pada pertemuan tersebut. Dia menuturkan akan bercerita tentang fakta dan sejarah konflik ITATS. Dia juga akan meminta yayasan melakukan audit.
Dia menuturkan, audiensi tersebut akan menjadi bahan pertimbangan untuk meminta audiensi serupa kepada DPRD Jawa Timur. Audiensi itu akan dilakukan dengan komisi A.
Kurniadi berharap, dalam audiensi pada Senin mendatang (28/6), yayasan juga datang agar permasalahan bisa selesai. Tapi, Ketua YPTS Abdul Zikri menolak berkomentar soal pemanggilan tersebut. (lum/upi/c12/ttg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar