GET Money here

CEK PAGERANK ANDA DI SINI

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Senin, 12 Juli 2010

Presiden Korsel Mutasi 27 Pejabat Senior AD


SEOUL - Insiden tenggelamnya kapal Cheonan di Laut Kuning pada 26 Maret lalu memaksa pemerintah Korea Selatan (Korsel) merombak jajaran petinggi militernya. Kemarin (23/6) Presiden Lee Myung-bak memutasi 27 pejabat senior militer di tubuh angkatan darat (AD).

Konon, perombakan itu dilakukan karena Lee menganggap militer Korsel terlalu lembek dalam mereaksi peristiwa yang memantik ketegangan dua Korea tersebut. Padahal, investigasi tim multinasional jelas mengarah pada keterlibatan militer Korea Utara (Korut). "Pekan lalu pemerintah merombak empat pemimpin militer, termasuk kepala staf gabungan," terang Kementerian Pertahanan (Kemenhan) secara tertulis.

Selain kepala staf gabungan, pemangku tiga jabatan penting lainnya berubah. Dua di antaranya adalah jabatan kepala Komando Keamanan Pertahanan (unit intelijen militer) dan kepala Korps Marinir. Dalam perombakan pertama pekan lalu itu, Letjen Bae Deag-sig ditunjuk sebagai kepala Komando Keamanan Pertahanan. Sedangkan Letjen Yoo Nak-jun menjadi pimpinan Korps Marinir.

Kemarin 19 pejabat AD dan delapan pejabat angkatan laut (AL) dipromosikan menjadi petinggi penting militer Korsel. Sayang, Kemenhan masih merahasiakan identitas mereka. "Yang pasti, tidak ada seorang pun di antara mereka yang masuk daftar pejabat militer yang dikritik pemerintah terkait dengan insiden Cheonan," lanjut Kemenhan seperti dilansir Agence France-Presse.

Terpisah, seorang mantan agen rahasia Korut membenarkan keterlibatan Korut dalam tenggelamnya Cheonan di Laut Kuning. "Saya pernah diberi mandat langsung oleh Kim Jong-il untuk mengebom pesawat Korsel pada 1987. Saya yakin, kali ini dia juga terlibat. Dialah yang memerintahkan penembakan Cheonan," papar Kim Hyun-hee, mantan pilot pesawat tempur Korut, dalam wawancara dengan majalah Monthly Chosun.

Bersamaan dengan itu, sejumlah aktivis Korsel dan Jepang melanjutkan aksi propaganda di perbatasan Korut. Mereka menyebar ratusan ribu selebaran berisi keterlibatan Korut dalam insiden Cheonan yang menewaskan 46 pelaut Korsel itu. Selebaran tersebut mereka gantungkan di sekitar seratus balon yang lantas diterbangkan ke arah Korut.

"Kami ingin menghukum pemerintahan Kim Jong-il dengan menyebarluaskan kebenaran yang tertulis dalam selebaran-selebaran ini," tandas Seo Jung-gab, pimpinan National Action Campaign -salah satu kelompok antirezim Kim- kepada Associated Press. (hep/c10/dos)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar