GET Money here

CEK PAGERANK ANDA DI SINI

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Selasa, 13 Juli 2010

Pemenang Lelang Tunggu Pemkot Kosongkan TPS maupun Pasar Turi

[ Kamis, 24 Juni 2010 ]

SURABAYA - Rencana pembongkaran puing bekas kebakaran Pasar Turi memicu tarik ulur antara pemkot dan pemenang lelang. Di satu sisi, pemkot meminta Abu Hasan sebagai pemenang lelang segera membongkar puing bangunan pasar.

Namun, di sisi lain, Abu Hasan menunggu aksi pemkot untuk mengosongkan tempat penampungan sementara (TPS) maupun Pasar Turi dari para pedagang. Dia menyatakan tak mau mengambil risiko. ''Saya ya nunggu pemkot dulu supaya mengosongkan TPS,'' katanya dengan logat Madura yang kental kemarin (23/6).

Dia mengungkapkan, pembongkaran bekas kebakaran Pasa Turi sekarang akan sangat berisiko. Dia khawatir, tindakan tersebut akan menimbulkan gejolak dari pedagang. Dia tidak ingin bersengketa dengan pedagang. Karena itu, dia meminta pemkot membereskan urusannya dengan pedagang. ''Setelah itu, saya akan bongkar,'' ujarnya.

Asisten II Pemkot Muhlas Udin menegaskan, semua pedagang Pasar Turi diminta meninggalkan lokasi pasar paling lambat 21 Juli, bukan 1 Juli. Menurut dia, hampir 90 persen pedagang setuju bila pembangunan Pasar Turi segera dilanjutkan.

Dia menuturkan bahwa masih ada pedagang yang tidak setuju pindah. Misalnya, pedagang yang tergabung dalam tim pemulihan pasca kebakaran Pasar Turi (TPPKPT). ''Ya masih ada 10 persen pedagang yang tidak setuju. Tapi, ya jalan terus,'' kata alumnus fakultas kedokteran tersebut.

Muhlas menegaskan, pembangunan Pasar Turi segera dilakukan. Begitu pedagang meninggalkan pasar bekas kebakaran, pembongkaran bisa segera dilakukan.

Berdasar pantauan Jawa Pos di Pasar Turi, masih banyak pedagang yang menempati TPS maupun Pasar Turi baru (bekas kebakaran). Di satu sisi, investor mulai mengerjakan TPS bagian dalam. Perbaikan TPS dilakukan secara bertahap. Jika sudah selesai, pedagang diminta segera menempati TPS tersebut.

Khosim dan Hasan, tukang jahit di Pasar Turi, tidak berkeberatan saat diminta mengosongkan TPS yang ditempati sekarang. ''Asal, bagian TPS yang diperbaiki sudah selesai,'' kata Khosim.

Mayoritas pedagang tidak setuju dengan penolakan TPPKPT yang tak mau meninggalkan pasar. Sebab, mereka ingin Pasar Turi segera dibangun. Haji Ahmad dan Prayogo, pedagang tekstil, menyatakan bahwa sebenarnya pedagang tidak berkeberatan meninggalkan TPS. Sebab, pembangunan Pasar Turi sudah mendesak. ''Coba lihat. Pasar ini kumuh. Kondisinya nggak keruan. Apa pemerintah akan membiarkan itu?'' tuturnya.

Dia berharap, jika pembangunan Pasar Turi selesai, harga stan yang dipatok investor tidak mahal. Hal senada dikatakan Hasyim, pedagang senjata senapan angin di lantai 2 Pasar Turi 1. ''TPS sedang diperbaiki. Kalau sudah jadi, saya pindah ke sana. Yang penting, pasar bisa segera dibangun,'' ujarnya.

Menurut Hasyim, pedagang tak memiliki kepentingan untuk menghambat pembangunan pasar. ''Saya pikir, pedagang pada umumnya berpikiran sama,'' ungkapnya. (kit/c12/aww)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar