GET Money here

CEK PAGERANK ANDA DI SINI

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Jumat, 09 Juli 2010

Inggris dan AS Wakili Grup C ke Babak Kedua

[ Kamis, 24 Juni 2010 ]

Amerika Lolos Dramatis

PORT ELIZABETH - Inggris selamat dari lubang jarum. Mengemban misi sulit mengalahkan Slovenia demi lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2010, tim besutan Fabio Capello itu akhirnya merebut kemenangan tipis 1-0 (1-0) di Stadion Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth, Afsel, tadi malam. Jermain Defoe menjadi pahlawan Three Lions -sebutan timnas Inggris- dengan mencetak gol tunggal pada menit ke-23.

Skor tipis itu sudah cukup untuk meloloskan Steven Gerrard dkk ke babak selanjutnya. Sebaliknya, Slovenia yang sebelumnya mempunyai kans paling besar melaju ke babak knockout malah harus gigit jari. Sebab, pada saat bersamaan di Stadion Loftus Versfeld, Amerika Serikat (AS) mempecundangi Aljazair 1-0. Landon Donovan mencetak gol krusial The Yanks Army -sebutan timnas AS- saat injury time.

Dengan konfigurasi seperti itu, Inggris dan AS yang sama-sama mengumpulkan lima poin berhak mewakili grup C ke babak kedua. AS dengan produktivitas gol lebih banyak (4-3) menjadi juara grup. Sedangkan Inggris (2-1) menyusul di runner-up. ''Kemenangan ini lebih penting daripada gol saya. Kami lolos ke babak kedua. Itulah yang paling penting,'' kata Defoe seperti dilansir AFP.

''Kami turun ke lapangan dengan semangat besar dan kepercayaan diri tinggi. Kami mampu melepaskan passing-passing yang bagus dan kami bisa mencetak gol cukup cepat. Itu kunci kemenangan kami,'' lanjutnya. Ya, dalam laga krusial tersebut, Capello membuat sejumlah perubahan yang cukup mengejutkan.

Selain Matthew Upson yang dipasang untuk menggantikan Jamie Carragher akibat akumulasi kartu, mantan pelatih AS Roma itu memainkan gelandang sayap James Milner. Striker Emile Heskey yang tampil tidak efektif pada dua laga sebelumnya juga disimpan. Sebagai gantinya, Capello memasang Defoe sebagai tandem Wayne Rooney.

Sebelum laga, Capello mengakui keputusannya itu sedikit berisiko. ''Saya tidak gila (dengan membuat perubahan ini). Ini memang sebuah perjudian. Tapi, saya percaya anak-anak mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Saya optimistis,'' ungkap Capello kepada Independent Online.

Pergantian tersebut ternyata berjalan efektif. Hanya 15 menit pertama Slovenia mendominasi pertandingan. Selebihnya, pasukan Three Lions mengambil alih jalannya laga. Milner yang pada menit-menit awal kerap membuat kesalahan malah menjadi kreator gol semata wayang Inggris. Umpan matangnya dari sayap kanan ditebas Defoe.

Selama babak kedua Inggris mampu menjaga dominasi atas pasukan Matjaz Kek tersebut. Bergantian Rooney, Defoe, plus duet gelandang serang Frank Lampard dan Steven Gerrard mendapatkan peluang menjebol gawang Samir Handanovic. Namun, tak ada sebiji pun gol tambahan yang bisa dilesakkan penggawa Three Lions.

Itu berarti Capello belum berhasil mengatasi masalah kemandulan yang alami lini depannya. Sebab, sejatinya performa lini pertahanan Slovenia tidak terlalu gemilang. Kek juga tidak menyiapkan defender yang khusus mengawal Rooney maupun Defoe. Kenyataannya, akurasi tembakan mereka sangat buruk.

Saking tidak efektifnya, Capello harus menarik Rooney pada menit ke-70 dan memasukkan winger Joe Cole. Namun, itu tidak membuat banyak perbedaan. Meski begitu, tampaknya Capello tidak peduli. ''Tim seperti inilah yang saya harapkan mampu lolos ke 16 besar,'' tuturnya. "Anak-anak berhasil membuang beban dan tekanan dari pikirannya dan bisa bermain lepas,'' lanjut manajer asal Italia itu.

''Tim seperti ini, spirit seperti ini, pemain yang solid seperti inilah yang saya cari. Saya sangat gembira. Tentunya, tetap ada perbaikan untuk menyambut babak kedua. Tapi, yang penting saat ini, kami sudah ke babak kedua. Dengan pikiran yang lebih bebas, kami bisa melawan siapa pun,'' papar pelatih 62 tahun itu.

Di sisi lain, proses lolosnya AS cukup dramatis. Sebab, gol Donovan terjadi hanya sesaat setelah wasit yang memimpin laga Inggris versus Slovenia meniup peluit panjang. Pemain Slovenia yang sempat berselebrasi langsung tertunduk lesu mendengar kabar dari Stadion Loftus Versfeld.

''Saya sudah menempuh perjalanan yang sangat jauh untuk sampai ke sini (Piala Dunia, Red). Empat tahun kami berjuang dan mempersiapkan diri,'' ungkap Donovan, seperti dikutip Reuters. ''Saya masih sedikit terguncang. Saya bangga dengan teman-teman. Kami selamat, Baby,'' lanjut gelandang andalan LA Galaxy itu.

Terlepas dari situasi tersebut, AS memang pantas menang. Sejak awal, pasukan Bob Bradley itu tampil ofensif. Kehadiran mantan Presiden Bill Clinton di tribun VIP turut mendongkrak semangat dan konfidensi Donovan dkk.

Keputusan Bradley mengganti gelandang Jose Fransisco Torres dengan Maurice Edu yang lebih agresif membuahkan hasil. The Yanks Army berkali-kali membuka peluang melalui Clint Dempsey dan Donovan.

Namun, ketatnya pertahanan yang dibangun Les Fennecs -sebutan Aljazair- menjadikan peluang-peluang tersebut gagal dikonversi menjadi gol. Satu-satunya gol yang dicetak Dempsey pada menit ke-21 dianulir wasit lantaran dianggap offside. Perjuangan AS membombardir kotak penalti Aljazair baru berhasil hanya dua menit menjelang laga bubar.

Pelatih Aljazair Rabah Saadane tidak terlalu menyesali kekalahan tersebut. Sebab, sejak awal memang sangat kecil peluang mereka lolos ke babak kedua. Meski begitu, Saadane tetap menyayangkan sejumlah kesempatan emas yang diraih anak buahnya dalam sepuluh menit terakhir tak menghasilkan gol.

''Pada menit-menit akhir, kedua tim sama-sama menyerang. Tapi, AS-lah yang lebih beruntung,'' ungkap Saadane. (na/c4/iro)

Klasemen Akhir Grup C

1. AS 312 0 4-3 5

2. Inggris 312 0 2-1 5

3. Slovenia 31113-34

4. Aljazair 30 1 21-1 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar