
IRENE - Italia terancam gagal lolos ke babak 16 besar. Jika itu terjadi, mereka bakal menyamai rekor Prancis di Piala Dunia 2002. Yakni, juara bertahan yang gagal lolos dari fase grup. Satu-satunya cara untuk menghindari kemungkinan pahit itu adalah meraup poin penuh saat menghadapi Slovakia dalam laga pemungkas grup F di Stadion Ellis Park, Johannesburg, malam ini (siaran langsung RCTI pukul 21.00 WIB).
Kondisi seperti itu bisa jadi membuat para penggawa Italia tertekan. "Kami sangat khawatir," ungkap gelandang Danielle de Rossi seperti dikutip Associated Press. "Saya sudah pernah mengatakannya dan bakal mengatakannya lagi. Kalau tidak lolos ke babak knockout, kami mengalami kegagalan yang terbesar dalam sejarah sepak bola kami," lanjutnya.
Hasil imbang sebenarnya cukup untuk meloloskan Gli Azzurri -julukan Italia. Tapi, mereka harus menunggu hasil di pertandingan lain antara Paraguay dan Selandia Baru. Jika Paraguay mampu mengatasi, Italia selamat. Namun, sejak jauh hari kubu Italia ogah menggantungkan nasib pada hasil laga lain.
"Tidak bisa begitu. Kalau tidak bisa memenangkan laga terakhir ini, kami tidak pantas lolos," kata De Rossi. "Kami adalah Italia dan kami mestinya memenangkan tiga pertandingan fase grup. Kalau itu tidak bisa kami lakukan, memang sebaiknya kami pantas angkat koper," tegas gelandang AS Roma tersebut.
Yang dialami Italia saat ini mirip dengan perjalanan mereka di Piala Dunia 1982. Saat itu Italia lolos ke babak kedua meski mencatat hasil imbang di semua laga fase grup. Gli Azzurri bahkan bablas ke tangga juara setelah menekuk Jerman Barat dengan skor 3-1.
"Sudah pasti kami akan menampilkan permainan yang berbeda dengan dua laga sebelumnya. Lagi pula, laga melawan Slovakia pasti tidak akan seketat saat melawan Selandia Baru," ungkap Marcello Lippi, allenatore Italia.
Lippi mungkin menurunkan skema ofensif 4-3-3 demi memburu banyak gol. Playmaker Andrea Pirlo sudah fit dan dipasang sebagai gelandang sayap kanan dalam latihan. Namun, belum ada jaminan dia bakal terjun sebagai starter saat Italia meladeni Slovakia. Sedangkan kiper utama Gianluigi Buffon masih cedera.
Di sisi lain, Slovakia lebih santai. Kans untuk lolos memang kecil. Selain wajib menang atas Italia, anak buah Vladimir Weiss itu harus berharap agar Selandia Baru gagal mengalahkan Paraguay. Namun, dengan kondisi mental yang lebih tenang, mereka malah berpeluang membuat kejutan.
"Kami ini nothing to lose," kata defender Martin Petras. "Mereka (Italia, Red) gagal menang di laga pertama. Lalu, gagal lagi di laga kedua. Ada kemungkinan mereka gagal lagi kali ini. Kami tidak berharap, hanya memang mengalahkan Italia cukup sulit. Kami butuh keajaiban," imbuhnya.
Para penggawa Slovakia meyakini bahwa melawan Italia akan lebih sulit daripada dua laga sebelumnya. "Kami membuang peluang bagus ketika draw dengan Selandia Baru di laga pertama (15/6). Menghadapi Italia, tentu peluang kami tidak sebesar sebelumnya. Kami harus tampil lebih solid dan menciptakan banyak tekanan," papar Marek Hamsik, penyerang Slovakia, seperti dikutip AFP. (na/c10/ca)
---
Perkiraan Pemain
Slovakia (4-4-2): 1-Mucha (g); 2-Pekarik, 3-Skrtel, 4-Cech, 16-Jurica ; 7-Weiss, 15-Stoch, 6-Strba, 11-Vittek ; 17-Hamsik, 9-Sestak
Pelatih: Vladimir Weiss
Italia (4-3-3): 12-Marchetti (g); 19-Zambrotta, 5-Cannavaro, 4-Chiellini, 3-Criscito ; 22-Montolivo, 6-De Rossi, 16-Camoranesi ; 10-Di Natale, 11-Gilardino, 9-Iaquinta
Pelatih : Marcello Lippi
Di Atas Kertas
Kedua tim baru sekali berhadapan dalam pertandingan uji coba pada Januari 1998 di Catania, Italia. Hasilnya, Italia menang 3-0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar